UA-135753897-1 Jendela Ilmu: Cara membangkitkan Ledakan Energi Pendidikan Karakter Dalam Etos Kerja

Jumat, 29 Januari 2016

Cara membangkitkan Ledakan Energi Pendidikan Karakter Dalam Etos Kerja



101
Quantum Education

( 101 Cara Membangkitakan Ledakan Energi Pendidikan Karakter dalam Etos Kerja )

----***----

OLEH : SAFRUDIIN


- 1 -


Gerakkan Tanganmu Rezeki Bergerak ke Arahmu

 
Kebutuhan manusia tidak lepas dari tiga hal, yaitu produksi, distribusi, dan konsumsi. dalam hal produksi, Allah sebagai pemilik langit dan bumi telah menyediakan untuk manusia sumber daya alam sebagai bahan baku yang akan di olah untuk menjadi barang jadi, baik berupa makanan, pakaian, papan ataupun barang – barang lain yang dibutuhkan oleh manusia.[1] hal ini menunjukan bahwa betapa hamparan peluang rezeki yang disediakan oleh Allah kepada manusia begitu banyak dan tak terhitung, hanya tinggal tangan kita bergerak atau hanya diam untuk meraihnya.
Tidak pandang bulu, siapa saja orangnya, asalkan  mau dan tidak malu bekerja, maka akan mendapatkan rezeki sesuai dengan jerih payahnya. Entah keturunan darah biru atau keturunan orang biasa, asalkan mau giat bekerja, maka akan mendapatkan yang di inginkan.
Siapa yang mau menggerakan tangan, maka mulutnya akan mendapat makan sopo ubet ngliwet ( barangsiapa berusaha, insya Allah akan dapat memasak nasi ). Itu adalah istilah, yang sudah lama mendarah mendaging, menjadi tradisi lisan di tengah – tengah masyarakat.
Ungkapan yang tertulis dalam kitab Taurat, yang di nukil oleh seorang tokoh Islam terkemuka sufyan Ats Tsauri, mengandung keseimbangan, antara ibadah dan mencari rezeki, apabila di rumah sudah cukup, sandang, pangan dan rumah tempat tinggal, biaya pendidikan anak serta biaya untuk bermasyarakat maka beribadalah. Maksudnya adalah, bahwa beribadah akan terasa lebih sempurna di hadapan Allah, apabila sudah tercukupi semua kebutuhan hidupnya. Memenuhi kebutuhan hidup, untuk mendukung ibadah adalah ibadah.
Dalam Kaidah Ushul Fiqih dikatakan : “ al-amru bi al-sya’i amrun bi wasa’ilihi “          ( perintah terhadap sesuatu itu, sekaligus memerintah terhadap sarana – saranya ). Apabila ibadah adalah wajib maka mencari sesuatu untuk memperkuat ibadah adalah juga wajib. Seperti shalat itu wajib, maka wudhu menjadi wajib. karena sholat tanpa wudhu atau tayamum tidak akan pernah akan ada sholat.[2]

Kita menjadi seorang ahli, karena giat belajar dan berlatih berkali – kali, ini bukan kesistimewaan namun kebiasaan
( Aristoteles )

semoga kita semua menjadi orang yang seimbang dalam bekerja dan beribadah. dan menjadi selamat, tentram dan damai dalam kehidupan dunia dan akhirat.
untuk urutan 2 -101 akan di posting secara berkala. terima kasih.


[1] M. Fikri Hakim, “ Lautan Ilmu dalam Kalam Illahi “ Pustaka Bumi Cinta, Kediri 2012.
[2] Ichsannudin K. “ 99 Quantum Working “ Pustaka Nuun, Semarang, 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar